Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso telah menolak saran bahwa dia bisa berhenti, dengan mengklaim bahwa dia adalah masalah klub paling tidak setelah tim mengalami kerugian 2-0 di kandang sendiri atas Atalanta.
Gattuso menggantikan Vincenzo Montella yang dipecat akhir bulan lalu namun hanya berhasil meraih satu kemenangan Serie A, menang 2-1 atas Bologna, dari empat pertandingan liga yang bertanggung jawab. Akhir pekan lalu, Rossoneri dikalahkan dengan mengejutkan 3-0 oleh Verona yang berjuang dan mereka menjadi yang terbaik kedua lagi pada hari Sabtu di San Siro, di mana Bryan Cristante dan Josip Ilicic memastikan tiga poin untuk Atalanta. Berbicara kepada Mediaset Premium, Gattuso bersikeras berjalan pergi setelah kurang dari sebulan bertugas bukanlah solusinya. "Banyak hal yang tidak berhasil, meski pada awalnya kami memiliki pendekatan yang tepat. Begitu kami pergi, itu berubah menjadi perjuangan berat," katanya kepada judiagenterpercaya.jimdo.com. "Ini adalah situasi yang rumit, para penggemar memprotes dan kami tidak dapat memikirkan untuk melanjutkan musim seperti ini tapi saya tidak melihat orang-orang menahan diri atau tidak berusaha memberikan yang terbaik. Saya melihat orang-orang yang memberikan segalanya tapi ternyata kita rapuh." "Hari ini saya adalah pelatih Milan tapi saya adalah masalah kami, bukan hanya tentang tingkat kebugaran tapi ini juga komponen psikologis. Ketika apa yang kita lakukan tidak cukup, kita harus menjadi tim dan melakukan itu. kita perlu membuat lebih sedikit kesalahan." "Jika saya berpikir bahwa saya adalah masalahnya, maka saya akan segera mengundurkan diri, jika saya pikir para pemain tidak berada di belakang saya, saya akan mengundurkan diri tapi bukan itu." Gattuso memenangkan Serie A dan Liga Champions dua kali selama waktunya sebagai pemain Milan, namun mantan pemain internasional Italia itu merasa terimakasih pada tim hebat klub tersebut dalam tiga dekade sebelumnya, tidak membantu skuad saat ini. "Kami kurang tekun, lapar dan menyengat," katanya. "Saya juga berpikir kita harus berhenti melakukan perbandingan dengan masa lalu. Ada pemain yang berbeda dan klub yang berbeda." Kita harus fokus pada saat ini, sebuah tantangan yang penuh dengan kesulitan yang kita semua harus temukan jalan keluar bersama. "Ketika saya mengatakan bahwa kita bukan tim, saya bersungguh-sungguh dan saya dapat melihatnya. Saat kita menghadapi saat-saat sulit, kita tidak bisa bereaksi, itu hanya fakta, bukan kesalahan pemain individual."
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
AuthorAku suka ngemil, penyayang binatang dan pencinta olahraga sepak bola ArchivesCategories |